Rizal Ramli Menginginkan Labuan Bajo Miliki Pelabuhan Spesial Kapal Pesiar. Usaha menarik semakin banyak wisatawan mancanegara, Menteri Koordinator Bagian Maritim serta Sumber Daya Rizal Ramli mengharapkan Labuan Bajo mempunyai pelabuhan spesial kapal pesiar serta kapal pariwisata (marina).
Rizal menjelaskan, sampai kini banyak kapal pesiar seperti yacht serta cruise asal Eropa yang bertandang ke Asia Tenggara. Tetapi sayang kapal-kapal itu tak berkunjung di Indonesia.
" Yacht serta cruise itu mereka singgah ke Penang Malaysia, ke Singapura, Thailand. Namun tak singgah ke Indonesia, " tutur dia di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur (NTT), Senin (27/6/2016).
Hal semacam ini karena banyak lokasi di Indonesia yg tidak sediakan marina untuk kapal-kapal itu bertumpu. Belajar dari pengalaman itu, Rizal Ramli menginginkan Labuan Bajo yang miliki potensi pantai serta wisata laut mengagumkan memiliki pelabuhan spesial itu.
" Ini kan pelabuhan cuma satu, itu campur hingga tak rapi. Disana ada barang, container juga, manusia juga. Kita bakal pisahkan pada barang container, serta ada yang spesial marina untuk cruise serta yacht, " kata dia.
Pembangunan marina itu gagasannya bakal digarap PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) III. Sekarang ini, Pelindo III sudah mengemukakan desain pelabuhan ke Kementerian Koordinator Bagian Maritim serta Sumber Daya.
" Pelindo III telah buat desainnya, hanya beberapa tempo hari agak lambat. Itu Direktur Paling utama Pelindo telah serahkan (desainnya) dua mingu lantas, kita tengah tekuni, kelak dihitung berapakah biayanya (investasi), " ungkap dia.
Diluar itu, lanjut Rizal, pihaknya bakal mengatur perizinan kapal pesiar yang masuk ke Indonesia. Sampai kini kapal pesiar yang menginginkan masuk mesti mengurusi izin 4 bulan-5 bulan. Hal seperti ini bikin turis asing yang memakai kapal itu malas berkunjung di Indonesia.
" Kami juga telah memudahkan izin kapal cruise serta yacht. Umumnya butuh 4 bulan-5 bln. untuk mengurusi izin. Saat ini dengan on-line cukup 5 hari untuk cruise serta 24 jam untuk yacht, " tandas dia.
Rizal menjelaskan, sampai kini banyak kapal pesiar seperti yacht serta cruise asal Eropa yang bertandang ke Asia Tenggara. Tetapi sayang kapal-kapal itu tak berkunjung di Indonesia.
" Yacht serta cruise itu mereka singgah ke Penang Malaysia, ke Singapura, Thailand. Namun tak singgah ke Indonesia, " tutur dia di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur (NTT), Senin (27/6/2016).
Hal semacam ini karena banyak lokasi di Indonesia yg tidak sediakan marina untuk kapal-kapal itu bertumpu. Belajar dari pengalaman itu, Rizal Ramli menginginkan Labuan Bajo yang miliki potensi pantai serta wisata laut mengagumkan memiliki pelabuhan spesial itu.
" Ini kan pelabuhan cuma satu, itu campur hingga tak rapi. Disana ada barang, container juga, manusia juga. Kita bakal pisahkan pada barang container, serta ada yang spesial marina untuk cruise serta yacht, " kata dia.
Pembangunan marina itu gagasannya bakal digarap PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) III. Sekarang ini, Pelindo III sudah mengemukakan desain pelabuhan ke Kementerian Koordinator Bagian Maritim serta Sumber Daya.
" Pelindo III telah buat desainnya, hanya beberapa tempo hari agak lambat. Itu Direktur Paling utama Pelindo telah serahkan (desainnya) dua mingu lantas, kita tengah tekuni, kelak dihitung berapakah biayanya (investasi), " ungkap dia.
Diluar itu, lanjut Rizal, pihaknya bakal mengatur perizinan kapal pesiar yang masuk ke Indonesia. Sampai kini kapal pesiar yang menginginkan masuk mesti mengurusi izin 4 bulan-5 bulan. Hal seperti ini bikin turis asing yang memakai kapal itu malas berkunjung di Indonesia.
" Kami juga telah memudahkan izin kapal cruise serta yacht. Umumnya butuh 4 bulan-5 bln. untuk mengurusi izin. Saat ini dengan on-line cukup 5 hari untuk cruise serta 24 jam untuk yacht, " tandas dia.