Rabu, 11 Mei 2016

Carnival Spirit akan menawarkan Musim dingin di Shanghai China Untuk Pertama Kalinya

Carnival Spirit  tidak akan tempatkan sepanjang tahun di Sydney pada 2018, setelah rencana diumumkan hari ini untuk mengirim kapal ke Shanghai untuk musim dingin Australia tahun itu. Langkah mengejutkan juga diharapkan untuk membuka perjalanan baru antara Australia dan Asia.

Penempatan musim liburan akan mengukiti jadwal drydock di Singapura pada musim gugur 2018, dengan kapal pulang kembali  ke Australia pada musim semi 2018.

Carival Spirit dengan bobot 88.500 ton, 2.680 penumpang yang dibangun tahun  2001akan menjadi yang pertama kapal Carnival Cruise Line untuk mengoperasikan kapal pesiar dari China.

Carnival Spirit bukanlah pilihan pertama kapal untuk China. Tahun lalu, jalur pelayaran yang dipilih Carnival Miracle untuk pindah ke China pada tahun 2017, diikuti oleh Carnival Splendor pada 2018. Tapi pada bulan Februari, Carnival menunda masukke wilayah tersebut untuk satu tahun lagi. Dengan menggantikannya dengan Carnival Spirit,maka Carnival Miracle sekarang akan tinggal di Amerika Utara pada tahun 2018.

Mengumumkan keputusan, presiden Carnival Cruise Line Christine Duffy mengatakan Carnival Spirit dipilih untuk China karena ketersediaan dan dekat, mengingat direncanakan akan drydock di Singapura .

"Hal ini penting untuk merek carnival untuk membangun kehadiran di pasar pelayaran Asia dan setelah mengevaluasi berbagai pilihan kami memutuskan bahwa penempatan carnival Roh di 2018 adalah kesempatan terbaik bagi kami," kata Duffy.

Duffy mengatakan Carnival tetap berkomitmen untuk pasar pelayaran Australia agar tumbuh.

"Carnival spirit telah memperlihatkan perform kuat di pasar dalam negeri Australia sejak debut Sydney pada 2012 dan akan terus berbasis di sana, dengan Carnaval Legenda lagi bergabung dengan kapal adiknya Down Under selama 2017-18 dan 2018-19 musim panas Australia.

"Kedua kapal telah terbukti sangat populer dan kami berharap dapat terus memberikan pengalaman liburan yang menyenangkan Carnival untuk tamu Australia yang ada dan baru tahun-tahun mendatang," katanya.

Keputusan untuk Carnaval Spirit melakukan perjalanan  pelayaran dari Shanghai untuk satu musim berhubungan dengan 2018 saja, dengan rencana yang tersisa di tempat untuk Carnival Splendor untuk diposisikan di Cina secara penuh, mulai tahun 2019.

2018 Program Australia untuk Carnival dan Carnival Legenda akan diumumkan akhir bulan ini, menampilkan beberapa perjalanan ke dan dari Asia sebagai akibat dari musim Cina Carnival Spirit  , serta pilihan liburan lokal baru lainnya. Rincian dari Cina perjalanan Carival Spirit juga akan dirilis di kemudian hari.

Senin, 09 Mei 2016

Sekitar 1000-an Kapal Pesiar Asing Bakal Meramaikan Tujuan Wisata Indonesia

Kementerian Perhubungan telah mengeluarkan Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 121 tentang pemberian kemudahan bagi wisatawan dengan menggunakan kapal pesiar (cruise ship) berbendera asing.

Aturan tersebut‎ direspons sangat positif oleh Menteri Pariwisata Arif Yahya. Dengan aturan itu, kedatangan turis asing akan semakin meningkat hingga akhir tahun nanti yang ditargetkan‎ mencapai 10 juta wisatawan mancanegara (wisman).

"Dengan adanya itu, proyeksi kita tentang peningkatan kunjungan cruise hingga akhir tahun ini mencapai 1.000 kapal, dari tahun sebelumnya itu hanya 400 kapal," kata Arif di Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (15/10/2015).

‎Arif menjelaskan dengan adanya 1.000 kapal pesiar masuk ke Indonesia, maka negara akan mendapatkan tambahan devisa mencapai US$ 300 juta. Ia mengharapkan, kunjungan kapal-kapal pesiar ke Indonesia setiap tahun akan lebih banyak.

Seperti diketahui, dalam peraturan tersebut‎ pemerintah memperbolehkan kapal-kapal pesiar berbendera asing untuk berhenti dan melakukan aktivitas naik-turun penumpang (embarkasi) di lima pelabuhan di Indonesia dari sebelumnya hanya di Pelabuhan Tanjung Benoa, Bali.

‎Adapun lima pelabuhan yang dapat dijadikan embarkasi kapal pesiar, yaitu Pelabuhan Tanjung Priok, Pelabuhan Tanjung Perak, Pelabuhan Belawan, Pelabuhan Makassar, dan Pelabuhan Benoa Bali.

Sebelumnya, Dirjen Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan Bobby Mamahit menjelaskan bukan tanpa alasan pemerintah menunjuk lima pelabuhan tersebut sebagai pelabuhan yang bisa melakukan naik turun penumpang khusus untuk kapal pesiar. Bobby menganggap fasilitas dan kapasitas pelabuhan tersebut yang saat ini dianggap paling mumpuni.

‎"Selama ini masyarakat kita kalau naik harus dari Singapura. Padahal ada sebenarnya di Pelabuhan Benoa tapi itu hanya untuk para turis, yang naik turun cuma wisatawan asing, orang Indonesianya tidak ada," kata Bobby.

‎Tidak hanya untuk meningkatkan jumlah wisatawan ke Indonesia, peraturan itu diharapkan dapat memicu bisnis wisata kapal pesiar di Indonesia yang selama ini masih sangat terbatas.

"Kelima ini yang bisa naik turun penumpang, tapi kalau cruise hanya bersandar‎ di mana saja boleh, Raja Ampat boleh, Pulau Komodo boleh, bebas," tegas dia.

Untuk mendukung hal ini pihaknya mewajibkan penyelenggara pelabuhan untuk mengawasi dan mengendalikan kelancaran embarkasi dan atau debarkasi wisatawan kapal pesiar berbendera asing.

Pengawasan itu dilakukan dengan harus adanya Standar Operasional Prosedur (SOP) tentang embarkasi dan atau debarkasi wisatawan dengan menggunakan cruise. "Standar itu ya dalam pelayanan, kita perbaiki pelayanan di terminal pelabuhannya," tutup Bobby.

sumber:liputan6.com

Operator Kapal Pesiar Asing Ingin Segera Membuka Rute Wisata Ke Indonesia

Pemerintah menargetkan jumlah wisatawan asing pada tahun 2015 mencapai 20 juta orang. Hal itu diimbangi dengan adanya berbagai aturan memudahkan wisatawan asing mengunjungi Indonesia.

Salah satu aturan yang baru saja di keluarkan oleh pemerintah melalui Peraturan Menteri Perhubungan No 121 tahun 2015 mengenai kemudahan wisatawan dengan menggunakan kapal pesiar (cruiseship) berbendera asing.

Semenjak aturan tersebut dikeluarkan pada 20 Agustus 2015, Kementerian Perhubungan langsung menerima banyak perminyaan kepastian penerapan aturan tersebut dari para pemilik kapal-kapal pesiar di dunia.

"Semua operator kapal pesiar dunia sudah menghubungi saya, mereka menanyakan kepastian dan kejelasan aturan tersebut, dan mereka ingin masuk ke Indonesia," kata Direktur Jendral Perhubungan Laut Bobby M Mamahit di kantornya, Rabu (30/9/2015).

‎Dijelaskan Boby setidaknya saat ini di dunia ada enam hingga tujuh operator kapal pesiar dunia yang besar, dan mereka sudah menyatakan minat untuk membuka paket wisata ke beberapa lokasi di Indonesia. Operator kapal pesiar itu diantaranya Princess Cruise dan Costa Cruise Line.

Boby mengaku sudah merespon para perwakilan iperator kapal pesiar tersebut dan mempersilahkan untuk membuka paket tersebut secepatnya. Semakin cepat paket tersebut di buka, maka semakin bagus pula bagi Indonesia dalam hal penerimaan devisanya.

"Mungkin saat ini mereka sedang tentukan paket-paketnya ke mana saja dan harganya berapa, yang jelas kita sudah persilahkan mereka untuk datang ke Indonesia," tegas Bobby.

Menurut Bobby, bukan satu hal yang mustahil jumlah kapal pesiar yang mengunjungi Indonesia tidak akan kalah dari Singapura mengingat banyaknya destinasi laut yang menarik yang dimiliki oleh Indonesia.

Seperti diketahui, melalui PM 121 tersebut Kementerian Perhubungan juga telah memberikan kebebasan kapal pesiar untuk bersandar dimana saja wilayah di Indonesia.
Namun demikian aktivitas naik turunnya penumpang atau embarkasi, dapat dilakukan di Pelabuhan Tanjung Priok, Pelabuhan Tanjung Perak, Pelabuhan Belawan, Pelabuhan Benoa Bali dan Pelabuhan Makassar. (Yas/Ndw)
Sumber : liputan6.com
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...